Label

“Mubes itu Nano Nano”

Minggu, 23 Maret 2014

Apa yang kamu rasakan???
Lelah?
Saya jawab “Lumayan ..”
Mau nangis??
Saya jawab “iya baaaaangeeet ..”
Kesel, sampe rasanya mau makan orang??
Saya jawab lagi “maunya sih gitu ...”
Atau Malah rasanya ingin senyam senyum setiap saat??
dan saya menjawab “ Itulah yang saya rasakan diakhir Mubes beres 

Mubes itu Nano Nano ...
Ada asin
Ada Asam
Dan ada juga manis
Ada duka. Ada canda. Dan ada tawa.
Sahabat, Jadikan asinnya itu sebagai penawar lelah-lelah kita yang tak terbatas
Jadikan pula rasa asamnya sebagai penambah wujud Cinta kita terhadapNya
Dan jadikan manisnya sebagai perekat ukhuwah kita dalam meraih Ridho dariNya ... ^_^

@@@@
Ingin berbagi cerita serta berbagi unek-unek pasca mubes, tapi cerita ini ada yang di lebih2 kan dan ada juga yang dikurang-kurangi ...
Let’s check this out.. ^_^

@@@
Semua berawal pada beberapa bulan yang lalu, tepatnya akhir bulan Oktober tahun 2013(kalo ga salah inget hhe).

Ddrrtttt ... drrrt ..
Hp tiba2 berdering, mengganggu sedikit aktivitas yang sedang saya lakukan saat itu.


From : Pa kadept
“Aslmkm, de utk mubes antum jd koor kestari yah?”


Seketika alis saling bertautan saat membaca pesan singkat itu. Cukup syok, sampai tak tau harus membalas apa #oke yg ini lebay -_- # . Lantas, perlahan sayapun membalasnya.


Me : “Koor kestari mubes kerjaannya ngapain aja kang?” #pertanyaan yang cukup to the poin#
Pa kadep : “ngurusin persuratan de” Jawabnya singkat.


Cukup tenang saat membaca jawaban singkat itu. Kenapa tenang? Sebab yang akan saya urus hanya persuratannya saja #yeeaah :D
Dari sinilah awal ‘miskom’ itu mulai terjadi. Sehingga berakibat pada episode-episode selanjutnya. Episode yang penuh dengan derai air mata. Serta episode dimana ketegaran hati itu diuji olehNya :’)

@@@

Beberapa hari kemudian, berkat bakat terpendam saya yang sedikit suka ‘kepo’ akhirnya sayapun mengetahui siapa ketuplak Mubes XXII. Sejalan dengan itu, rapat koordiv di awalpun dilakukan. Namun sayangnya yang hadir hanya beberapa kepala saja. Bertempat di sekre minimalis, kami diberi beberapa asupan-asupan bergizi terkait mubes, cukup merasa ‘mabok’ saat mendengar  pemaparan dari esce terkait gambaran acara mubes. Kami coba pahami setiap ucapannya, kamipun coba telaah setiap perkatanya, hingga akhirnya ada beberapa hal yang dapat kami garis bawahi. Syiar dan Sidang. Itulah kesimpulannya. Saat rapat usai, kami diberikan pekerjaan rumah untuk menarik sebanyak-banyaknya pantia dari PT 28. Minimal harus ada 30 panitia. Dalam waktu yang cukup singkat harus mengumpulkan panitia sebanyak 30 orang?? #wew bangetkan??# , jangakan mengumpulkan panitia, untuk koordivpun kondisinya saat itu masih belum terfollowup semua.

Alhasil, escepun turut gencar saat mengajak beberapa anggota PT 28 untuk menjadi koordiv mubes. Diluar itu ternyata ada saja miskom yang terjadi antara esce dengan targetan orang yang akan dijadikan koordiv. Terkadang, ingin tertawa sendiri bila mengingat peristiwa itu (cerita yang ini di skip aje ya :D)
Ternyata untuk memilih koordiv itu butuh waktu, sampai akhirnya terkumpulah  1 ketuplak, 1 koor akhwat, 1 sekretaris dan 7 koordiv. Ibrohnya, “Allah itu tidak pernah salah memilih pundak” :’) .

Berawal dengan ucapan basmalah, rapat koordiv yang kedua dimulai. Esce berusaha memaparkan jobdes dari masing2 divisi. Dan saya cukup terkejut-kejut saat mendengar pemaparan jobdes kestari .


Esce : “untuk kestari mengurusi administrasi persuratan, dan proposal. Oh iya untuk proposal kalau bisa dari sekarang sudah dibuat”
Me : “oooh .. (Cuma bisa ber-ooh ria saat mendengar bahwa saya juga harus mengurusi proposal -_- )”


Cukup bingung dengan pemaparan jobdes itu, sampai akhirnya saya melirik sejenak ke teteh yang disamping dan bertanya :


Me : “teh kalo aku buat proposal sama surat, terus kerjaannya sekretaris apa?? (bertanya dengan nada pelan)”
Teteh :” sekretaris itu tugasnya sebagai wakil dari ketuplak, dan dia juga mengawasi kinerja kestari.”
Me : “Oooh .. (Ber-oh ria lagi)”. Oke fix saya harus terima dengan lapang dada.

@@@

Pekan selanjutnya rapat akbar perdanapun dimulai. Dengan semangat awal yang berkobar, panitia mulai “Berderap Satukan Tapak, Beriring Rapatkan Pijak”, begitulah penganologian semangat kami di awal. Seiring berjalannya waktu rapat, temapun akhirnya tersimpulkan, walaupun sebelumnya kami sempat ‘mentok’ dengan tema yang akan kami usung. Berkutat dengan pendapat masing-masing, hingga tema yang kami ambil adalah “Bercermin Untuk Merangkai Cintanya” ^_^
        
Perlahan namun pasti. Ada dan tidak ada. Terlihat dan tidak terlihat. Setuju dan tidak setuju. Begini dan begitu. Tralala dan trilili. Begitulah sekiranya kerja kami di awal. Sampai pada suatu ketika ketuplak sempat memposting kata-kata seperti ini “Gawe teh siga sorangan euy, ieu teh acara gede lur...” . Mungkin yang membaca postingan ini pun merasa bingung. Termasuk saya yang membacanya. Saya bingung karna memang tidak tahu artinya apa -_- . Tapi yasudahlah, intinya segera Bergerak, dan Lakukan Perbaikan !!!!
       
Proposal... surat .. proposal.. surat.. elpeje.. berita acara. Serentetan nama-nama indah itu tanpa disadari ternayata telah menemani beberapa bulan episode kehidupan saya. Proses pembuatannyapun telah memberikan saya banyak ‘sesuatu’. Sesuatu yang “Nano Nano”. Sesuatu yang membuat saya bersyukur, bersyukur atas diberikannya rekan terbaik yang selalu ada disaat kesulitan itu hadir (cc: Rahma dan Anis J).

Selain itu, serentetan nama-nama itu juga telah memberikan saya banyak pelajaran. Belajar untuk cepat, disaat harus mondar mandir  tempat printan. Belajar untuk sabar, ketika mendapat kritikan orang yang kritis. Belajar sabar, saat kena bawelan orang lain yang minta-minta surat. Belajar untuk teliti, disaat harus ngedit-ngedit (lagi) proposal dan sahabat karibnya (khususnya berita acara). Belajar untuk tidak  kesal, disaat rasa kesal itu hadir. Belajar untuk memahami karakter orang dan diri pribadi. Dan belajar untuk tidak menangis disaat rasa lelah itu mulai menghampiri. Belajar belajar dan terus belajar. Lembar-lembaran kertas itu ternyata mampu mengalihkan sebagian episode dunia fantasi saya, dan membawa saya kedalam ruang kenyataan yang merisaukan hati serta fikiran. (ooh lebay don -_-).

Pemaparan diatas terkesan saya hanya fokus dikestari aja yah?? Hello don, inget kata pa ketuplak “Gawe teh siga sorangan euy, ieu teh acara gede lur...” . Dengan berlandaskan kata-kata itu, saya mencoba untuk membantu yang lain, walaupun lagi-lagi saya tidak dapat membantu secara maksimal. Yaaa.. Beginilah saya.

@@@

Tap .... Tap ... Tap ...
Detik-detik waktu kian berlalu, tak terasa hari H acara kian mendekat. Dan masalah yang terjadipun semakin mendekat pula. “Mati Satu Tumbuh Seribu”, begitulah pribahasa yang dapat saya gunakan untuk masalah yang terjadi menjelang hari H. Pemateri yang belum kunjung fix, dana yang “cekak” saat detik-detik hari H, sampai ke hal yang paling membuat kami turun semangat hingga sempat berpikiran untuk memundurkan waktu acara. Omaygaaat, Pelik sekali bukan??? -_-

Semangat yang dinaik turunkan. Sensitif yang semakin meningkat. Lelah yang semakin memenuhi pundak. Serta dinamika emosi yang kadang terkuak dengan begitu mendadak. Kurang lebih, itulah yang dirasakan saat menjelang hari H. Mungkin, Itulah ujian dariNya. Ujian yang menjadi salah satu caraNya untuk mencintai kami para panitia (khususnya PT 28 J)

Luruskan niat. Raih selalu ridhoNya. Dengan bermodalkan 2 hal itu, Alhamdulillah mubes tanggal 13,14,15 Desember, akhirnya terlaksana dan berjalan dengan lancar. Meskipun ada moment dimana kami merasa pesimis. Hal itu terjadi, disaat kami harus mengumpulkan peserta hingga memenuhi kursi-kursi di BPU, bila tidak terpenuhi maka akan berdampak pada acara yang akan berlangsung (fiiuuuh gaswat bangetkan?? -_-) . Entahlah, sepertinya The Power Of Kepepet itu memang benar-benar ada. Usai salat zuhur pada saat itu, peserta berduyun-duyun mendatangi BPU, hingga kursi didalam terpenuhi.
Eh bukan the power of kepepet deng, tapi semua itu sudah memang menjadi kado terindah dariNya. Subhanallah J.

Tak lupa juga ada momen-momen terkece saat acara mubes berlangsung, apa itu?? yaitu penampilan dari “Bawah Tanah dan QV” . Penampilan yang tak diduga-duga sebelumnya. Penampilan mereka ternyata memberikan energi positif untuk panitia. Ada tawa dan juga senyum indah disana. Senyum tuluspun terukir dengan manis di wajah-wajah panitia, hingga mereka mampu menanggalkan sejenak rasa lelah yang memenuhi pundak saat itu. Alhamdulillah. (Terima Kasih J)

@@@

#AYKTM (Apapun Yang terjadi Kami Tetap Mubes), begitulah hastag ‘kesayangan’ panitia setelah mubes ‘syiar’ usai. Kenapa? Karena memang mubesnya belum beres (hehe horee..!! J). Sejenak kami merasa di “PHP’in” , sampai akhirnya mubes dibuka kembali, dengan agenda “sidang”. Banyak sekali problematika saat sidang berlangsung. Dan lagi-lagi kami tim kestari harus dikejar-kejar oleh surat, eh bukan surat yang ngejar-ngejar kami, tapi orang-orang yang minta surat yang ngejar-ngejar kami. (Peace ^_^v)

“Sidang di pending minggu depan. Tok Tok Tok (palu sidang diketok) ....”
Pending. Pending. Dan pending lagi... :D 
PT 28 hanya bisa berucap “sabaaaaaar”. Karena begitulah sidang. Merampungkan rencana untuk satu periode ternyata tak cukup hanya beberapa hari saja. Alhasil mubespun berjalan molor J.

Beberapa waktu kemudian, akhirnya mubes dinyatakan “Rebeeeees”. Namun sayang saat itu tidak semua panitia hadir, termasuk saya J. Cukup menyesal karena tidak mengikuti hari terakhir mubes. Karena ketukan palu untuk menyatakan sidang selesai itu adalah hal yang paling ditunggu-tunggu. #AYKTM (Apapun Yang terjadi Kami Tetap Mengucapkan “Alhamdulillah” J .

Ingat mubes, pasti selalu ingat kata-kata ini :

Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..

Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai..

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

(Alm KH. Rahmat Abdullah)


PT 28 itu Together we are strong. PT 28 itu Together we are Young. PT 28 itu Together we are Forever. J












0 komentar:

Posting Komentar