Label

Antara Mimpi, Pengorbanan, Karya, dan Amal

Selasa, 28 Januari 2014


Percakapan bercanda, yang membuahkan hasil yang bermanfaat :) 

X : Namun sayang apapun yang kau lakukan tak mampu menumbuhkan perhatianku padamu ...

Y : Tak apalah dirimu tak menumbuhkan rasa perhatianmu padaku tapi bagiku menuggu sebuah perhatian darimu adalah sebuah anugerah yang luar biasa indahnya.

X : Menyentuh hati sekali kata2mu, tpi ingat satu hal, jangan menunggu hal2 yg tidak pasti kawan.

Y : Beranilah bermimpi kawan, ingatt harapan itu masih ada, batu sekeras apapun akan terbelah oleh lembutnya sang air

X : Tapi jangan jadikan mimpimu hanya sebatas tulisan di atas pasir pantai. yang saat terkena arus ombak nantinya akan cepat hilang.

Y : Benar apa katamu kawan, tapi akan kutuliskan mimpi itu diatas batu agar tak pernah hilang dalam ingatan

X : Tapi apakah kau yakin tulisan itu akan tetap kekal?? ingat, alam itu amat keras kawan. bahkan superhero pun tak mampu melawannya.

Y : Tanpa keberanian apapun akan takut jika menghadapinya kawan, tapi masukanlah mimpi itu ke dalam     hatimu dan pikirkanlah apa yang membuatmu yakin dan rasakan, superhero boleh lebih kuat tapi hati ini lebih lembut dari apa yang kau kira.

X : Itulah hal tersulit. mencari sebuah keberanian. kita mampu mengukir impian2 indah itu, namun dalam realitanya kita hanya mampu menjadi lakon yg bersembunyi dibalik layar. hati boleh lembut, namun terkadang kelembutan itu yg mnjadi batu penghalang.

Y : kata sulit hanya diperuntukkan untuk org2 yang lemah dan tak mau berusaha bangkit. mencoba itulah yg menjadikan tolok ukur membuat kita meraih impian itu. kelembutan memang disebut2 sbg batu penghalang tetapi tanpa kelembutan hancurlah mimpi2 itu.

X : Ironis sekali bila seseorang bermimpi tanpa adanya usaha untuk bangkit. niat awal menggapai mimpi2 itu memang sudah tersusun dgn amat indah, namun dlm prosesnyalah yg terkadang membuat kita ragu untuk melangkah lebih jauh lg. optimis itu pasti akan selalu tertanam abadi. namun realitas kehidupan menjadi jawaban kontra dlm keoptimisan itu.

Y : Hmm, proses !!! Lucu sekali jika kita menanggapi sebuah proses tanpa memperhatikan sentuhan akhir yang manis. Berbicara tentang optimis dan tidak optimis, realita membuktikan memang berpihak kepada yg namanya kepercayaan diri itu sndiri, yaa percaya diri itulah yang menumbuhkan benih2 keoptimisan tersebut.

X : Miris ketika hanya memikirkan sentuhan akhir yang manis. karna dalam kenyataannya akhir yang manis itu belum tentu pasti. manis atau pahit. kepastian kepastian dan kepastian, satu hal yg riskan sekali utk diperbincangkan. percaya diri itu memang suatu kebutuhan. optimis tanpa adanya percaya diri itu bagai makan sayur tanpa garam

Y : Ya benar, tapi sentuhan akhir itu akan muncul ketika proses yang kita pikirkan dengan matang maka akan kita rasakan akhirnya. bayangkan, jika kita merencanakan sesuatu tanpa ada sentuhan akhir, mungkin kita akan trus berkutat dengan yang nmanaya proses terus menerus, " Bosan " ya kata inilah yang akan muncul setelah prosesnya itu, "gagal" inilah kelanjutan yang membuat kita melupakan titik akhir yang kita capai, memang sentuhan akhir itu tabu adanya akan tetapi hal inilah yg menjadi patokan untuk kita terus berjuang. optimis dan percaya diri mampu saling mengisi satu sama lain, apa jadinya jika makan roti tanpa ada rotinya

X : Konsep sudah terpikir secara matang. tapi fakta yang trjd adalah "theory yes, action no"!!, sebuah ungkapan yang terkadang membuat perut merasa tergelitik bila mndengarnya. kita terkesan terlalu haus akan akhir yg manis. kita harus berpikir universal, tidak dalam satu aspek. berjuang, satu kata sakral yang mampu membangkitkan semangat yang sempat punah, mampu mengubur lelah2 yang tiada batas.
Y : Fakta yang terjadi !!! sejauh apa kita melihat fakta itu, mungkin hanya sebuah rekaan saja tanpa melihat lebih dalam bagaimana kita seharusnya menilai seseorang. "terkesan haus akan akhir yg manis " mungkin itu hanyalah sedikit bumbu nasi goreng sepiring, padahal kita juga harus memperhatikan bumbu2 yg ada di gerobak mamang nasi goreng yg cakupannya lbih banyak. ya benar kata berjuang harus diutamakan tapi tanpa dicampur dengan yang namanya semangat terasa hampa akhirnya.

X : “Para pemburu Syurga tidak akan berhenti pada tahap mimpi. Ada asa yang harus diwujudkan. Ada pengorbanan yang harus dikeluarkan. Ada amal dan karya nyata yang harus dipersembahkan….”

0 komentar:

Posting Komentar